Gambar Sampul IPA · Bab 9 Sistem Ekskresi Manusia
IPA · Bab 9 Sistem Ekskresi Manusia
Siti Zubaidah, Susriyati Mahanal, Lia Yuliati, I Wayan Dasna

23/08/2021 07:09:30

SMP 8 K-13 revisi 2017

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Sistem Ekskresi Manusia

9

Pernahkah kamu memerhatikan tubuhmu ketika kamu

selesai berolahraga? Biasanya kamu akan berkeringat dan

frekuensi pernapasanmu meningkat. Pernahkah kamu berpikir

mengapa tubuhmu mengeluarkan keringat? Mengapa keringat

harus dikeluarkan oleh tubuh? Apakah ada zat lain yang harus

dikeluarkan oleh tubuh? Bagaimana proses pengeluaran zat-

zat tersebut? Agar mengetahuinya, ayo pelajari materi ini

dengan saksama.

S

u

m

b

e

r

:

w

w

w

.

v

i

s

i

h

o

w

.

c

o

m

80

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 2

Coba kamu bayangkan ketika kamu melihat ibumu memasak,

ketika kamu mencuci baju, mandi, atau memakan makanan dalam

kemasan, pasti dari kegiatan tersebut dihasilkan zat sisa atau yang

kita kenal dengan sampah, misalnya sampah sisa sayuran, air limbah

sisa mencuci atau mandi, sisa makanan, dan sampah plastik bekas

pembungkus makanan. Kalau dihitung pasti banyak sekali sampah

yang menumpuk di dalam rumah jika tidak secara teratur dibuang.

Sampah yang menumpuk tentu akan menjadi tempat berkembangnya

berbagai penyakit. Selanjutnya, bagaimana di dalam tubuh kita?

Apakah tubuh kita juga mengeluarkan zat sisa? Apa saja jenis zat sisa

yang dikeluarkan tubuh kita? Apa dampaknya apabila zat sisa yang

dihasilkan tubuh tidak dikeluarkan? Nah, untuk menjawab pertanyaan

tersebut coba diskusikan beberapa pertanyaan berikut ini dengan

temanmu!

Ayo, Kita Diskusikan

1.

Apakah

tubuh kita mengeluarkan zat sisa? Coba identifikasilah

zat sisa yang dikeluarkan oleh tubuhmu!

2.

Mengapa

zat sisa yang ada di dalam tubuhmu harus dikeluarkan?

3.

Bagaimana dampaknya jika zat sisa dalam tubuhmu tidak

dikeluarkan?

Setelah kamu berdiskusi, sekarang kamu tahu bahwa tubuh

manusia juga menghasilkan berbagai zat sisa yang sudah tidak

diperlukan tubuh seperti urine, keringat, gas karbon dioksida, uap air,

urea, asam urat, dan bilirubin. Berbagai zat tersebut perlu dikeluarkan

karena apabila menumpuk dalam tubuh akan menimbulkan penyakit,

bahkan dapat menyebabkan kematian. Misalnya saja zat sisa urine,

apabila kita sering menahan pengeluaran urine (menahan kencing)

akan memicu terkena penyakit batu ginjal.

Pernahkah kamu berpikir bagaimanakah proses pengeluaran urine

dan zat-zat sisa yang lain tidak diperlukan oleh tubuh? Agar tubuh sehat

dan seimbang harus ada pengaturan zat-zat yang diperlukan tubuh

serta pengaturan pengeluaran zat-zat yang sudah tidak diperlukan oleh

81

Ilmu Pengetahuan Alam

tubuh. Tuhan telah melengkapi manusia dengan sistem pengeluaran

zat sisa tersebut. Agar kamu dapat memahami jalur terbentuknya zat

sisa dan bagian yang berperan dalam mengeluarkan zat sisa tersebut,

perhatikanlah Gambar 9.1!

SEMUA SEL

DALAM TUBUH

HATI

Terjadi pemecahan

hemoglobin

Respirasi seluler

Terjadi

pemecahan

asam nukleat

Terjadi

pemecahan

protein

Urea

Asam urat

Bilirubin

Air

Karbon dioksida

GINJAL

KULIT

PARU-PARU

Urine

Keringat

Udara yang

mengandung

karbon dioksida

dan air

Zat sisa

dikeluarkan

dalam bentuk:

Organ yang

mengeluarkan:

Zat sisa yang

dihasilkan:

Sisa metabolisme

dihasilkan oleh:

Sumber: Solomon & Berg, 2008

Gambar 9.1

Zat Sisa dalam Tubuh Manusia dan Organ yang Terlibat dalam

Proses Pengeluaran Zat Sisa Tersebut

Seluruh sel penyusun tubuh melakukan proses respirasi

seluler untuk mendapatkan energi dalam rangka melangsungkan

kehidupannya. Proses respirasi seluler tersebut menghasilkan zat sisa

berupa air dan karbon dioksida. Di dalam hati protein yang telah usang

dipecah dan dihasilkan urea, asam nukleat dipecah dan dihasilkan asam

urat, serta hemoglobin yang telah usang dipecah sehingga dihasilkan

bilirubin. Urea, asam urat, bilirubin, dan air dapat dikeluarkan melalui

ginjal dalam bentuk urine. Selain dikeluarkan melalui ginjal, air dapat

dikeluarkan melalui kulit dalam bentuk keringat. Karbon dioksida

dikeluarkan melalui paru-paru dalam bentuk udara pernapasan.

82

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 2

A.

S

truktur dan Fungsi Sistem Ekskresi pada Manusia

Ayo, Kita Pelajari

Istilah Penting

Ginjal

Kulit

Paru-paru

Hati

Ekskresi

Defekasi

Sekresi

Ginjal

Uretra

Ureter

Nefron

Kulit

Epidermis

Dermis

Hati

Paru-paru

Alveolus

Mempelajari materi ini akan membantumu memahami sistem ekskresi manusia, sehingga

kamu lebih paham bagaimana proses pembuangan zat-zat yang tidak diperlukan tubuh

Mengapa Penting?

Setelah kita minum, bernapas, dan berlari ternyata banyak zat yang

dikeluarkan tubuh. Proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang

tidak diperlukan tubuh disebut

ekskresi

. Ekskresi diperlukan tubuh

agar zat sisa tersebut tidak meracuni tubuh karena dapat merusak

berbagai organ dalam tubuh bahkan dapat menyebabkan kematian.

Sistem ekskresi pada manusia melibatkan beberapa organ ekskresi

yaitu; ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.

1. Ginjal

Apakah kamu mengetahui fungsi ginjal? Ginjal berfungsi untuk

menyaring darah yang mengandung zat sisa metabolisme dari sel di

seluruh tubuh. Ginjal terletak di kanan dan kiri tulang pinggang, yaitu

di dalam rongga perut pada dinding tubuh bagian belakang (dorsal)

(Gambar 9.2

a

). Ginjal sebelah kiri letaknya lebih tinggi daripada

ginjal sebelah kanan. Ginjal memiliki bentuk seperti biji kacang merah

(Gambar 9.2

b

).Ginjal berwarna merah karena banyak darah yang

masuk ke dalam ginjal. Darah akan masuk ke dalam ginjal melalui

pembuluh arteri besar dan akan keluar dari ginjal melalui pembuluh

vena besar.

Apabila sebuah ginjal dipotong melintang, maka akan tampak

tiga lapisan, seperti pada Gambar 9.2

c

. Bagian luar disebut korteks

renalis atau kulit ginjal, di bawahnya terdapat medula renalis, dan di

83

Ilmu Pengetahuan Alam

bagian dalam terdapat rongga yang disebut rongga ginjal atau pelvis

renalis. Ginjal tersusun atas lebih kurang 1 juta alat penyaring yang

disebut dengan nefron. Perhatikan Gambar 9.2

d

!

Ginjal

Aorta

Vena kava

inferior

Ureter

Kantung

kemih

Uretra

Korteks renalis

Medulla renalis

Pelvis

renalis

Ureter

Korteks

renalis

Medulla

renalis

Kapsula

Bowman

Tubulus

Cabang arteri

renalis

Cabang

vena renalis

Menuju pelvis

renalis

Tubulus

kolektivus

Dari nefron

lain

Tubulus

distal

Lengkung

Henle dan

kapiler

darah

Arteriole

dari

glomerulus

Arteriole

dari arteri

renalis

Glomerulus

Kapsula

Bowman

a

b

c

d

Sumber: Reece

et al

. 2012

Gambar 9.2

Ginjal dan Struktur Penyusunnya

Nefron

merupakan satuan struktural dan fungsional ginjal karena

nefron merupakan unit penyusun utama ginjal dan unit yang berperan

penting dalam proses penyaringan darah. Sebuah nefron terdiri atas

sebuah komponen penyaring atau

badan Malpighi

yang dilanjutkan

oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap badan Malpighi mengandung

gulungan kapiler darah yang disebut

glomerulus

yang berada dalam

kapsula Bowman

. Pada bagian inilah proses penyaringan darah

dimulai. Perhatikan Gambar 9.3 agar kamu dapat melihat struktur

badan Malpighi dengan lebih jelas.

84

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 2

Arteri

aferen

Arteri

eferen

Kapsula

Bowman

Glomerulus

Badan Malpighi

Kapsula

Bowman

Glomerulus

Badan Malpighi

Arteri

aferen

Arteri

eferen

Sumber: Longenbaker, 2011

Gambar 9.3.

Struktur Badan Malpighi

Medula renalis

(bagian tengah ginjal) tersusun atas saluran-

saluran yang merupakan kelanjutan dari badan Malpighi dan saluran

yang ada di bagian korteks renalis. Saluran-saluran itu adalah

tubulus proksimal, lengkung Henle, tubulus distal, dan tubulus

kolektivus (pengumpul) yang terdapat pada medula.

Lengkung

Henle

adalah saluran ginjal yang melengkung pada daerah medula

yang menghubungkan tubulus proksimal dengan tubulus distal.

Pelvis renalis

atau rongga ginjal berfungsi sebagai penampung

urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter. Untuk lebih

memahami proses penyaringan yang terjadi di dalam ginjal, ayo kita

lakukan aktivitas berikut ini.

Aktivitas 9.1 Model Penyaringan Darah dalam Ginjal

Ayo, Kita Lakukan

Apa yang kamu perlukan?

1.

500 mL air

2.

2 mL pewarna makanan warna merah

3.

1 sendok makan tepung terigu

85

Ilmu Pengetahuan Alam

4.

1 buah pengaduk

5.

2 buah gelas kimia ukuran 500 mL

6.

1 buah corong

7.

1 buah kertas saring

Apa yang harus kamu lakukan?

1.

Sediakan 500 mL air lalu

campurkan

5 tetes pewarna makanan ke dalam

gelas kimia.

2.

Sediakan 1 sendok tepung terigu.

3.

Susunlah

alat seperti pada Gambar

9.4.

4.

Tuangkan secara hati-hati sebagian

campuran yang telah

dibuat, di atas

kertas saring.

5.

Amatilah hasil penyaringan yang

terbentuk, bandingkan

dengan

larutan yang belum disaring.

Apa yang perlu kamu diskusikan?

1.

Bagaimana perbedaan

air dari larutan hasil penyaringan dan

bahan awal sebelum disaring?

2.

Apa yang menyebabkan berbeda?

3.

Bila rangkaian percobaan

pada Gambar 9.4 diumpamakan

sebagai badan Malpighi, maka:

a.

corong dan kertas saring diumpamakan sebagai

bagian apakah

pada badan Malpighi?

b.

gelas

kimia diumpamakan sebagai bagian apakah pada badan

Malpighi?

Apa yang dapat kamu simpulkan?

Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah kamu lakukan,

apa yang dapat kamu simpulkan?

Gelas

kimia

Corong

Kertas

saring

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 9.4

Perangkat Model

Penyaringan Darah

86

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 2

Setelah kamu melakukan Aktivitas 9.1 tentang model penyaringan

darah di dalam ginjal, kamu telah mengetahui bagaimana mekanisme

penyaringan zat secara sederhana sehingga memberikan sedikit

gambaran tentang bagaimana proses penyaringan dalam ginjal.

Tahukah kamu, bahwa proses pembentukan urine di dalam ginjal

melalui tiga tahapan? Ketiga tahapan tersebut adalah tahap filtrasi,

tahap reabsorpsi, dan tahap augmentasi.

a. Tahap Filtrasi

Pembentukan urine dimulai dari darah mengalir melalui arteri

aferen ginjal masuk ke dalam glomerulus yang tersusun atas kapiler-

kapiler darah. Ketika darah masuk ke glomerulus, tekanan darah

menjadi tinggi sehingga mendorong air dan zat-zat yang memiliki

ukuran kecil keluar melalui pori-pori kapiler, dan menghasilkan filtrat.

Cairan hasil penyaringan tersebut (filtrat), tersusun atas urobilin, urea,

glukosa, air, asam amino, dan ion-ion seperti natrium, kalium, kalsium,

dan klor. Filtrat selanjutnya disimpan sementara di dalam kapsula

Bowman (Gambar 9.5). Darah dan protein tetap tinggal di dalam

kapiler darah karena tidak dapat menembus pori-pori glomerulus.

Filtrat yang tertampung di kapsula Bowman disebut

urine primer

.

Tahapan pembentukan urine primer ini disebut tahap

filtrasi

.

Arteri eferen

Kapsula Bowman

Glomerulus

Tubulus

kolektivus

Tubulus

distal

Tubulus

proksimal

Badan

Malpighi

Lengkung

Henle

Pembuluh

kapiler

Pori-pori kapiler

(fenestra)

Glukosa

Bilirubin

Air

Urea

Ion-ion

Air

Air

Arteri

aferen

Sumber: Shier

et al

.2012

Gambar 9.5

Struktur Badan Malpighi dan Proses Filtrasi

b. Tahap Reabsorpsi

Urine primer yang terbentuk pada tahap filtrasi masuk ke

tubulus proksimal. Di dalam tubulus proksimal terjadi proses

penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh

87

Ilmu Pengetahuan Alam

yang disebut dengan tahap

reabsorpsi

. Glukosa, asam amino, ion

kalium, dan zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh juga diangkut

ke dalam sel dan kemudian ke dalam kapiler darah di dalam ginjal.

Sedangkan urea hanya sedikit yang diserap kembali (Gambar 9.6).

Glukosa

Air

Asam amino

Ion-ion

Tubulus

proksimal

Arteri eferen

Tubulus proksimal

Sumber: Longenbaker, 2011

Gambar 9.6

Proses Reabsorpsi

Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorpsi disebut

urine

sekunder.

Urine sekunder mengandung air, garam, urea, dan

urobilin. Urobilin inilah yang memberikan warna kuning pada urine,

sedangkan urea yang menimbulkan bau pada urine. Urine sekunder

yang terbentuk dari proses reabsorpsi selanjutnya mengalir ke lengkung

Henle kemudian menuju tubulus distal. Selama mengalir dalam

lengkung Henle air dalam urine sekunder juga terus direabsorpsi.

c. Tahap Augmentasi

Setelah melalui lengkung Henle, urine sekunder sampai pada

tubulus distal. Pada bagian tubulus distal masih ada proses penyerapan

air, ion natrium, klor, dan urea. Pada tubulus distal terjadi proses

augmentasi, yaitu pengeluaran zat-zat yang tidak diperlukan tubuh ke

dalam urine sekunder. Urine sekunder yang telah bercampur dengan

zat-zat sisa yang tidak diperlukan tubuh inilah yang merupakan

urine

sesungguhnya.

Urine tersebut kemudian disalurkan ke pelvis renalis

(rongga ginjal). Urine yang terbentuk selanjutnya keluar dari ginjal

melalui ureter, kemudian menuju kandung kemih yang merupakan

tempat menyimpan urine sementara (Gambar 9.7). Kandung kemih

memiliki dinding yang elastis. Kandung kemih mampu meregang

untuk dapat menampung sekitar 0,5 L urine.

Proses pengeluaran urine

88

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 2

dari dalam kandung kemih disebabkan

oleh adanya tekanan di dalam kandung

kemih. Tekanan pada kandung kemih

disebabkan oleh adanya sinyal yang

menunjukkan bahwa kandung kemih

sudah penuh. Sinyal penuhnya kandung

kemih memicu adanya kontraksi otot

perut dan otot-otot kandung kemih.

Akibat kontraksi ini urine dapat keluar

dari tubuh melalui uretra. Agar kamu

lebih mudah memahami dan mengingat

bagaimana proses pembentukan urine

pada ginjal, ayo lakukan aktivitas

berikut ini!

Ayo, Kita Diskusikan

Proses pembentukan urine, terlihat begitu panjang dan rumit.

Oleh karena itu, untuk mempermudah kamu merangkumnya, coba

siapkan kertas HVS kosong dan lipat menjadi 5 bagian seperti

Gambar 9.8.

Pada masing-masing lipatan tulislah setiap bagian-

bagian nefron ginjal, seperti badan Malpighi, tubulus proksimal,

lengkung Henle, tubulus

distal, dan tubulus pengumpul.

Kemudian tulislah pertanyaan

berikut pada setiap lipatan.

1.

Peristiwa apa yang terjadi di

sini?

2.

Apa saja zat yang dihasilkan?

3.

Disebut

apakah hasil yang

terbentuk?

Tuliskan juga jawabanmu,

kemudian warnailah lipatan

yang termasuk bagian medula ginjal dan bagian korteks ginjal

dengan warna yang berbeda!

Kandung

kemih

Uretra

Ureter

Ginjal

Sumber: Marieb

et al.

2013

Gambar 9.7

Sistem dalam

Pembentukan Urine

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 9.8

Lipatan Kertas untuk

Merangkum

89

Ilmu Pengetahuan Alam

2. Kulit

Ketika berolahraga kamu akan

mengeluarkan keringat bukan? Perhatikan

Gambar 9.9! Selain menjaga suhu tubuh,

berkeringat ternyata juga berfungsi untuk

mengeluarkan zat sisa metabolisme.

Organ tubuh manakah yang memiliki

peran dalam pembentukan keringat dan

bagaimana tubuh membuat keringat?

Sebagai organ ekskresi, kulit berperan

dalam pembentukan dan pengeluaran

keringat.

Selain fungsi tersebut, kulit juga berfungsi untuk melindungi

jaringan di bawahnya dari kerusakan-kerusakan fisik karena gesekan,

penyinaran, berbagai jenis kuman, dan zat kimia berbahaya. Selain

itu, kulit juga berfungsi untuk mengurangi kehilangan air dalam

tubuh, mengatur suhu tubuh, dan menerima rangsangan dari luar.

Perhatikan Gambar 9.10! Kulit terdiri atas dua lapisan utama yaitu

lapisan

epidermis

(kulit ari) dan lapisan

dermis

(kulit jangat).

Rambut

Pori-pori

Keringat

Kelenjar

keringat

Kelenjar

minyak

Jaringan adiposa

(lemak)

Arteri

Vena

Jaringan saraf

Akar rambut

Epidermis

Dermis

Hipodermis

Jaringan saraf

Sumber: Campbell

et al

. 2008

Gambar 9.10

Struktur Anatomi Kulit

Sumber: www.aboutkidshealth.ca

Gambar 9.9

Seseorang sedang

Berkeringat

90

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 2

a. Lapisan Epidermis (Kulit Ari)

Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar yang tersusun atas

sel-sel epitel yang mengalami keratinisasi. Pada lapisan epidermis

tidak terdapat pembuluh darah maupun serabut saraf. Pada lapisan

epidermis, masih terdapat beberapa lapisan kulit, antara lain stratum

korneum yang merupakan lapisan kulit mati dan selalu mengelupas

dan lapisan stratum granulosum yang mengandung pigmen melanin.

Di bawah stratum granulosum terdapat lapisan stratum germinativum

yang terus menerus membentuk sel-sel baru ke arah luar menggantikan

sel-sel kulit yang terkelupas.

b. Lapisan Dermis (Kulit Jangat)

Lapisan dermis terdapat dibawah lapisan epidermis. Pada lapisan

dermis terdapat otot penggerak rambut, pembuluh darah, pembuluh

limfa, saraf, kelenjar minyak (

glandula sebasea

), dan kelenjar keringat

(

glandula sudorifera

). Kelenjar keringat berbentuk seperti pembuluh

panjang. Pangkal kelenjar keringat menggulung dan berhubungan

dengan kapiler darah dan serabut saraf. Serabut saraf akan

meningkatkan kerja kelenjar keringat, sehingga merangsang produksi

keringat. Kelenjar keringat akan menyerap air, ion-ion, NaCl, dan urea

dari dalam darah yang kemudian dikeluarkan melalui pori-pori kulit.

Di bawah lapisan dermis, terdapat lapisan

hipodermis

atau

lapisan

subkutan.

Lapisan hipodermis bukan merupakan bagian

dari kulit, namun merupakan kumpulan jaringan ikat yang berfungsi

melekatkan kulit pada otot. Lapisan hipodermis banyak tersusun atas

jaringan lemak sehingga juga berfungsi menjaga suhu tubuh.

Tahukah Kamu?

Tubuh memiliki kemampuan untuk mengatur berapa banyak jumlah

air yang harus dikeluarkan oleh tubuh agar jumlah air di dalam darah

tetap seimbang, baik dikeluarkan dalam bentuk keringat atau dalam

bentuk urine. Fungsi ini diatur oleh bagian otak yang disebut hipotalamus.

Ketika

hipotalamus mendeteksi bahwa di dalam darah terlalu banyak air,

hipotalamus akan melepaskan sejumlah hormon yang mendorong ginjal

untuk meningkatkan jumlah urine yang dikeluarkan. Begitu pula ketika

suhu udara panas, hipotalamus akan mengeluarkan hormon tertentu dan

memberikan sinyal pada kelenjar keringat yang terdapat di dalam kulit

untuk memproduksi keringat yang lebih banyak.

91

Ilmu Pengetahuan Alam

Ayo, Kita Cari Tahu

Kulit memiliki kelenjar keringat yang berfungsi mengeluarkan

keringat ketika suhu udara meningkat. Menurutmu mengapa kita

harus berkeringat ketika suhu udara meningkat? Pada kulit juga

terdapat jaringan adiposa, apakah fungsi dari jaringan tersebut?

Bagaimanakah jika dalam kulitmu tidak ada jaringan adiposa? Coba

cari tahu fungsi kulit yang lainnya! Kamu dapat berdiskusi dengan

teman sebangkumu atau mencari informasi di buku dan internet.

3. Paru-Paru

Pembahasan tentang organ paru-paru sudah banyak dibahas pada

materi sistem pernapasan. Selain berfungsi sebagai alat pernapasan,

paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi. Masih ingatkah kamu

apa yang dikeluarkan paru-paru selama kita bernapas? Bagaimana

pertukaran gas yang terjadi di dalam alveolus? Coba perhatikan

Gambar 9.11!

Paru-paru

Alveolus

Rongga

hidung

Trakea

Bronkus

Bronkiolus

Bronkiolus

Pembuluh

darah dari

jantung (kaya

CO

2

)

Pembuluh darah

menuju jantung

(kaya O

2

)

Diafragma

Pembuluh kapiler

CO

2

O

2

Sumber: Reece

et al

. 2012

Gambar 9.11

Struktur Paru-paru pada Manusia

92

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 2

Oksigen yang memasuki alveolus akan berdifusi dengan cepat

memasuki kapiler darah yang mengelilingi alveolus, sedangkan

karbon dioksida akan berdifusi dengan arah yang sebaliknya. Darah

pada alveolus akan mengikat oksigen dan mengangkutnya ke jaringan

tubuh. Di dalam pembuluh kapiler jaringan tubuh, darah mengikat

karbon dioksida (CO

2

) untuk dikeluarkan bersama uap air. Reaksi

kimia tersebut secara ringkas dapat kita tuliskan sebagai berikut.

O

2

CO

2

+

H

2

O

C

6

H

12

O

6

(Glukosa)

+

(Oksigen)

(Karbon

dioksida)

(Uap air)

Aktivitas 9.2 Sisa Metabolisme yang Diekskresikan

melalui P

aru-Paru

Ayo, Kita Lakukan

Apa yang kamu perlukan?

1.

200

mL air kapur (dapat dibuat dari gamping atau dari kapur

papan tulis)

2.

1 buah sedotan

3.

1 buah cermin

4.

1 buah gelas kaca

Apa yang harus kamu lakukan?

1.

Embuskan napasmu

pada cermin, lalu amatilah apa yang terjadi

pada cermin tersebut.

2.

Siapkan 200 mL air kapur, lalu masukkan ke dalam gelas.

3.

Siapkan sed

otan, lalu tiup air kapur secara perlahan. Hati-hati

jangan sampai air kapur tersedot atau terminum.

4.

Amati perubahan yang terjadi pada air kapur tersebut.

Apa yang perlu kamu diskusikan?

1.

Ketika

kamu mengembuskan napas pada cermin, apakah yang

terjadi? Berdasarkan peristiwa tersebut, menurutmu apakah zat

yang dikeluarkan pada saat kamu mengembuskan napas?

93

Ilmu Pengetahuan Alam

2.

Ketika

kamu mengembuskan napas pada air kapur, perubahan

apakah yang terjadi pada air kapur? Menurutmu mengapa hal

tersebut dapat terjadi?

3.

Zat apakah

yang diperlukan oleh tubuh pada saat bernapas dan

zat apa yang dikeluarkan?

4.

Tulislah reaksi

kimia yang terjadi pada saat kita bernapas dan

zat yang diekskresikan oleh paru-paru!

Apa yang dapat kamu simpulkan?

Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah kamu lakukan,

apa yang dapat kamu simpulkan?

4. Hati

Selain berperan dalam sistem pencernaan, hati juga berperan

dalam sistem ekskresi, yaitu mengekskresikan zat warna empedu yang

disebut dengan bilirubin. Masih ingatkah kamu dari mana bilirubin

ini dihasilkan? Bilirubin dihasilkan dari pemecahan hemoglobin yang

terdapat pada sel darah merah. Sel darah merah hanya memiliki

rentang waktu hidup antara 100 - 120 hari karena sel darah merah

tidak memiliki inti sel dan membran selnya selalu bergesekan dengan

pembuluh kapiler darah. Karena tidak memiliki inti sel, sel darah

merah tidak dapat membentuk komponen baru untuk menggantikan

komponen sel yang rusak. Perhatikan Gambar 9.12!

Hati

Kantung

empedu

Usus 12 jari

Saluran

empedu

Sel-sel hati

(hepatosit)

Kelenjar

empedu

Vena

Arteri

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 9.12

Struktur Anatomi Hati

94

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 2

Sel darah merah yang rusak akan dihancurkan oleh makrofag

di dalam hati dan limpa. Hemoglobin yang terkandung dalam sel

darah merah dipecah menjadi zat besi, globin, dan hemin. Zat besi

selanjutnya dibawa menuju sumsum merah tulang untuk digunakan

membentuk hemoglobin baru. Globin dipecah menjadi asam amino

untuk digunakan dalam pembentukan`protein lain. Sedangkan hemin

diubah menjadi zat warna hijau yang disebut biliverdin. Biliverdin

kemudian diubah menjadi bilirubin yang merupakan zat warna kuning

oranye.

Bilirubin selanjutnya dikeluarkan bersama getah empedu.

Getah empedu dikeluarkan ke usus dua belas jari, kemudian menuju

usus besar. Di dalam usus besar bilirubin diubah menjadi urobilinogen.

Urobilinogen diubah menjadi urobilin sebagai pewarna kuning pada

urine dan sterkobilin sebagai pigmen cokelat pada feses. Perhatikan

Gambar 9.13!

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 9.13

Bagan Proses Pemecahan Sel Darah Merah

Tahukah Kamu?

Setiap hari, sel-sel hati menghasilkan 800-1.000 mL getah

empedu. Getah empedu tersusun atas air, garam empedu (garam

natrium dan garam kalium), lesitin, kolesterol, pigmen empedu,

dan beberapa ion. Apabila getah empedu kekurangan lesitin, garam

empedu, atau terlalu banyak kolesterol, maka kolesterol tersebut

Biliverdin

Bilirubin

Urobilinogen

Urobilin

Sterkobilin

Pewarna Urine

Pewarna Feses

Protein Lain

Hemin

Zat Besi

Globin

Hemoglobin

Sel Darah Merah

sebagai

bahan untuk

membentuk

membentuk

95

Ilmu Pengetahuan Alam

akan membentuk kristal menjadi batu empedu. Jika batu empedu

terus terbentuk akan menyumbat saluran empedu, sehingga getah

empedu tidak dapat dikeluarkan menuju usus halus. Penanganan

yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan

meminum obat pelarut batu empedu, terapi dengan gelombang

ultrasonik maupun sinar laser, dan melalui operasi.

Organ hati juga berfungsi mengubah amonia (NH

3

) yang berbahaya

jika berada dalam tubuh, menjadi zat yang lebih aman, yaitu urea.

Amonia tersebut dihasilkan dari proses metabolisme asam amino. Urea

dari dalam hati akan dikeluarkan dan diangkut oleh darah menuju

ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.

Ayo, Kita Pahami

Ginjal mengeluarkan zat sisa di dalam tubuh. Zat sisa tersebut

dikeluarkan dalam bentuk urine yang mengandung air, NaCl

(garam), asam urat, urea, dan kreatinin. Empedu diekskresikan

dari dalam hati. Keringat diekskresikan dari kulit. Keringat

mengandung air, NaCl, sisa metabolisme sel, urea, dan asam. Paru-

paru mengekskresikan CO

2

dan H

2

O.

Ayo, Kita Pikirkan!

Tubuh manusia mensekresikan air melalui organ-organ

ekskresi. Tubuh memiliki mekanisme pengaturan tersendiri untuk

mengeluarkan air melalui ginjal, kulit atau paru-paru tergantung

kondisi lingkungan dan aktivitas yang dilakukan. Perhatikan data

tentang keluarnya air dari tubuh pada Gambar 9.14!

96

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 2

Cuaca Normal

Cuaca Panas

Pemasukan air

dalam tubuh

Pengeluaran air

dari tubuh

Pemasukan air

dalam tubuh

Pengeluaran air

dari tubuh

Sumber

mL

Makanan

Cairan

Metabolisme

1.000

1.200

350

Total

2.550

Sumber

mL

Urine

Feses

Kulit

1.250

100

850

Total

2.550

Paru-paru

350

Sumber

mL

Makanan

Cairan

Metabolisme

1000

1200

350

Total

2550

Sumber

mL

Urine

Feses

Kulit

500

100

5000

Total

6300

Paru-paru

700

(sedikit/tidak bekerja)

(kerja keras)

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 9.14

Perbandingan Jumlah Air yang Keluar dari Tubuh

pada Lingkungan yang Berbeda

1.

Apakah peny

ebab utama hilangnya air pada tubuh dalam kondisi

normal?

2.

Mengapa

pada saat melakukan olahraga atau pada cuaca yang

panas tubuh kehilangan air lebih banyak melalui kulit daripada

melalui ginjal?

3.

Apa yang akan

kamu lakukan untuk menjaga tubuh tidak

dehidrasi (kekurangan air) ketika cuaca panas atau saat

melakukan olahraga?

B.

G

angguan pada Sistem Ekskresi Manusia dan

Upaya untuk Mencegah atau Menanggulanginya

Ayo, Kita Pelajari

Istilah Penting

Berbagai gangguan

sistem ekskresi dan

upaya mencegah atau

menanggulanginya

Nefritis

Albuminaria

Batu Ginjal

Hematuria

Diabetes

Insipidus

Biang keringat

Mempelajari materi ini akan membantumu mengetahui beberapa gangguan pada

sistem ekskresi, sehingga kamu dapat mencegah terjadinya gangguan tersebut

dan berupaya menjaga kesehatan organ-organ ekskresi.

Mengapa Penting?

97

Ilmu Pengetahuan Alam

Apakah organ ekskresimu bekerja dengan baik? Coba periksa

kesehatan ginjalmu. Salah satu caranya adalah dengan melakukan

kegiatan berikut.

Aktivitas 9.3 Uji Kandungan Gula dan Protein dalam Urine

Ayo, Kita Lakukan

Apa yang kamu perlukan?

1.

Urine

2.

Tabung reaksi (satu tabung per sampel uji)

3.

Rak tabung reaksi

4.

Pipet tetes

5.

Kertas

label

6.

Kaki Tiga

7.

Pembakar spiritus

8.

Penjepit tabung reaksi

9.

Termometer

10.

Gelas Kimia

11.

Air panas

12.

Reagen

Benedict

13.

Reagen

Biuret

a. Uji Kandungan Gula dalam Urine

Reagen

Benedict

pada umumnya digunakan untuk menguji

bahan makanan yang mengandung gula. Reagen ini berwarna biru

jernih. Setelah sampel yang diuji ditetesi reagen

Benedict

, akan

terjadi perubahan warna. Apabila sampel berubah warna menjadi

biru kehijauan atau kuning berarti bahan makanan tersebut

mengandung sedikit gula. Apabila berwarna merah bata berarti

bahan makanan tersebut banyak mengandung gula. Reagen ini

juga dapat digunakan untuk menguji apakah di dalam urine juga

terkandung gula. Jika dalam urine mengandung gula, berarti ada

gangguan pada kerja ginjal.

98

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 2

Apa yang harus kamu lakukan?

1.

Masukkan

40 tetes (2 mL) sampel urine ke dalam tabung reaksi,

dan beri label setiap sampel. Berhati-hatilah agar urine tidak

tumpah atau mengenai bajumu!

2.

Tambahkan

10 tetes larutan

Benedict

pada masing-masing

tabung reaksi!

3.

Panaskan

tabung reaksi dalam beker gelas yang berisi air bersuhu

40-50°C selama lima menit dengan menggunakan penjepit

tabung reaksi. Berhati-hatilah dalam melakukan prosedur ini.

4.

Perhatikan perubahan

warna yang terjadi pada urine dalam

tabung reaksi!

5.

Pada waktu akan

mematikan pembakar spiritus, janganlah

ditiup! Tetapi lakukan dengan menutup pembakar spiritus

dengan penutupnya.

6.

Cucilah

tanganmu dengan sabun segera setelah praktikum

selesai.

b. Uji Kandungan Protein dalam Urine

Reagen

Biuret

pada umumnya digunakan untuk mengetahui

adanya kandungan protein pada bahan makanan. Reagen

Biuret

berwarna biru, yang apabila bereaksi dengan protein akan

berubah warna menjadi ungu. Reagen

Biuret

juga dapat digunakan

untuk menguji keberadaan protein dalam urine.

Apa yang harus kamu lakukan ?

1.

Masukkan 40 tetes

(2 mL) sampel urine ke dalam tabung reaksi,

dan beri label setiap sampel. Berhati-hatilah agar urine tidak

tumpah atau mengenai baju!

2.

Tambahkan

3 tetes reagen

Biuret

untuk masing-masing tabung!

Kocok perlahan-lahan untuk mencampur!

3.

Perhatikan perubahan warna yang terjadi!

99

Ilmu Pengetahuan Alam

Data pengamatan

Catatlah data pengamatan kamu dengan cermat dan teliti sesuai

dengan hasil praktikum pada Tabel 9.1.

Tabel 9.1

Hasil Pengujian Kandungan Beberapa Zat dalam Urine

Sampel Urine

dari Siswa

Warna yang Terbentuk

Saat Uji Glukosa

Warna yang Terbentuk

Saat Uji Protein

Apa yang perlu kamu diskusikan?

1.

Apa yang kamu ketahui tentang

kandungan yang ada pada urine

manusia?

2.

Berdasarkan

percobaan yang telah kamu lakukan, kelainan apa

yang mungkin terjadi jika urine mengandung gula?

3.

Berdasarkan

percobaan yang telah kamu lakukan, kelainan apa

yang mungkin terjadi jika urine mengandung protein?

4.

Apa yang dapat kamu lakukan

untuk menjaga ginjalmu tetap

sehat?

Apa yang dapat kamu simpulkan?

Berdasarkan praktikum dan diskusi yang telah kamu lakukan,

apa yang dapat kamu simpulkan?

Setelah kamu melakukan Aktivitas 9.3, bagaimanakah kondisi

ginjalmu? Mudah-mudahan ginjalmu dalam kondisi yang sehat.

Apabila organ-organ ekskresi tidak kamu jaga dengan baik maka

akan muncul beberapa gangguan. Berikut ini beberapa gangguan atau

penyakit pada sistem ekskresi manusia.

100

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 2

1. Nefritis

Nefritis adalah penyakit rusaknya nefron,

terutama pada bagian-bagian glomerulus

ginjal. Nefritis disebabkan oleh infeksi bakteri

Streptococcus

. Nefritis mengakibatkan

masuknya kembali asam urat dan urea ke

pembuluh darah (uremia) serta adanya

penimbunan air di kaki karena reabsorpsi air

yang terganggu (edema). Upaya penanganan

nefritis adalah dengan proses cuci darah atau

pencangkokan ginjal. Perhatikan Gambar 9.15!

2. Batu Ginjal

Batu ginjal adalah gangguan yang terjadi

akibat terbentuknya endapan garam kalsium

di dalam rongga ginjal (pelvis renalis), saluran

ginjal, atau kandung kemih. Batu ginjal

berbentuk kristal yang tidak dapat larut.

Kandungan batu ginjal adalah kalsium oksalat,

asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Endapan

ini terbentuk jika seseorang terlalu banyak

mengonsumsi garam mineral dan kekurangan

minum air serta sering menahan kencing. Upaya

mencegah terbentuknya batu ginjal adalah

dengan meminum cukup air putih setiap hari, membatasi konsumsi

garam karena kandungan natrium yang tinggi pada garam dapat

memicu terbentuknya batu ginjal, serta tidak sering menahaan kencing.

Batu ginjal yang kecil dapat saja keluar melalui urine, tetapi seringkali

menyebabkan rasa sakit. Batu ginjal berukuran besar memerlukan

operasi untuk mengeluarkannya. Perhatikan Gambar 9.16!

Tahukah Kamu?

Tahukah kamu bahwa vitamin C dengan dosis tinggi akan

meningkatkan risiko batu ginjal, karena sebagian vitamin C yang

tidak diserap tubuh akan dikeluarkan melalui urine sebagai oksalat.

Sumber: vet.uga.edu

Gambar 9.15

Ginjal

Penderita Nefritis

Sumber: vet.uga.edu

Gambar 9.16

Kristal

(Batu) dalam Ginjal

101

Ilmu Pengetahuan Alam

Oksalat adalah salah satu komponen pembentuk batu ginjal. Oleh

karena itu, jumlah vitamin C yang masuk dalam tubuh harus sesuai

dengan kebutuhan.

3. Albuminuria

Albuminuria merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya

kerusakan pada glomerulus yang berperan dalam proses filtrasi,

sehingga pada urine ditemukan adanya protein. Albuminuria

dapat terjadi akibat kurangnya asupan air ke dalam tubuh sehingga

memperberat kerja ginjal, mengonsumsi terlalu banyak protein,

kalsium, dan vitamin C dapat membuat glomerulus harus bekerja lebih

keras sehingga meningkatkan risiko kerusakannya. Upaya yang dapat

dilakukan untuk mencegah albuminuria adalah dengan mengatur

jumlah garam dan protein yang dikonsumsi, serta pola hidup sehat

untuk mengatur keseimbangan gizi.

4. Hematuria

Hematuria merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya sel-

sel darah merah pada urine. Hal ini disebabkan penyakit pada saluran

kemih akibat gesekan dengan batu ginjal. Hematuria juga dapat

disebabkan oleh adanya infeksi bakteri pada saluran kemih. Upaya

pencegahan hematuria dapat dilakukan dengan segera buang air kecil

ketika ingin buang air kecil, membersihkan tempat keluarnya urine

dari arah depan ke belakang untuk menghindari masuknya bakteri

dari dubur, serta banyak minum air putih. Ketika seseorang sakit

hematuria, maka penanganan yang diberikan adalah dengan memberi

antibiotik untuk membersihkan infeksi bakteri pada saluran kemih.

5. Diabetes Insipidus

Penyakit ini disebabkan karena seseorang kekurangan hormon ADH

atau hormon antidiuretik. Kondisi tersebut menyebabkan tubuh tidak

dapat menyerap air yang masuk ke dalam tubuh, sehingga penderita

akan sering buang air kecil secara terus menerus. Upaya penanganan

102

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 2

penderita diabetes insipidus adalah dengan memberikan suntikan

hormon antidiuretik sehingga dapat mempertahankan pengeluaran

urine secara normal.

6. Kanker Ginjal

Merupakan penyakit yang timbul akibat pertumbuhan sel pada

ginjal yang tidak terkontrol di sepanjang tubulus dalam ginjal. Hal ini

dapat menyebabkan adanya darah pada urine, kerusakan ginjal, dan

juga dapat memengaruhi kerja organ lainnya jika kanker ini menyebar,

sehingga dapat menyebabkan kematian. Upaya pencegahan yang

dapat dilakukan adalah dengan menghindari penggunaan bahan-

bahan kimia yang memicu kanker.

Ayo, Kita Pahami

Mesin dialisis merupakan mesin yang bekerja seperti ginjal yang

akan membersihkan darah dengan cara difusi sederhana. Jika mesin

ini dinyalakan, darah yang penuh dengan sisa metabolisme akan

mengalir di sepanjang pipa yang kosong. Setelah darah memenuhi

pipa, sisa metabolisme mengalami difusi ke dalam larutan yang

tersedia dalam pipa tersebut. Setelah darah disirkulasikan beberapa

kali di sepanjang mesin dan arteri tubuh, maka darah pasien akan

menjadi bersih dari sisa metabolisme. Selama proses pencucian,

darah pasien ditambahkan dengan zat anti penggumpalan.

Tahukah Kamu?

Dialisis atau cuci darah merupakan salah satu cara yang dapat

dilakukan ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik, namun

cara tersebut memiliki kekurangan di antaranya adalah penderita

kerusakan ginjal harus terus menerus melakukan dialisis selama

periode waktu tertentu. Oleh karena itu sekitar tahun 1900 para

dokter dan ilmuwan mulai melakukan cara lain yang dianggap lebih

efektif yaitu dengan cara transplantasi ginjal.

103

Ilmu Pengetahuan Alam

Transplantasi ginjal merupakan operasi yang dilakukan dengan

cara memberikan ginjal yang sehat dari orang lain (donor) kepada

pasien yang menderita kerusakan ginjal. Transplantasi ginjal juga

memiliki risiko seperti penolakan tubuh terhadap organ ginjal

yang diberikan. Oleh karena itu penderita kerusakan ginjal yang

telah mendapatkan transplantasi ginjal harus mengonsumsi obat

tertentu untuk mencegah reaksi penolakan tubuh terhadap organ

baru yang ditransplantasikan.

7. Jerawat

Jerawat atau

acne vulgaris

(Gambar

9.17) merupakan suatu kondisi kulit yang

ditandai dengan terjadinya penyumbatan

dan peradangan pada kelenjar sebasea

(kelenjar minyak). Jerawat dapat timbul

karena kurangnya menjaga kebersihan

kulit sehingga berpotensi terjadi

penumpukan kotoran dan kulit mati. Faktor

hormonal yang merangsang kelenjar

minyak pada kulit, penggunaan kosmetik

yang berlebihan dan mengandung minyak

dapat berpotensi menyumbat pori-pori. Konsumsi makanan berlemak

secara berlebihan juga dapat menimbulkan jerawat. Jerawat pada

umumnya dapat muncul pada wajah, leher, atau punggung. Upaya

pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan membersihkan

wajah secara rutin, menghindari makanan berlemak, dan lebih banyak

mengonsumsi buah-buahan, serta menjaga aktivitas tubuh.

8. Biang Keringat

Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-

sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Perhatikan

Gambar 9.18! Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan

timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal. Sel-sel kulit

mati, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan terjadinya biang

keringat. Orang yang tinggal di daerah tropis dan lembap, akan lebih

Sumber: vet.uga.edu

Gambar 9.17

Jerawat

104

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 2

mudah terkena biang keringat. Biasanya,

anggota badan yang terkena biang keringat

adalah leher, punggung, dan dada. Biang

keringat dapat mengenai siapa saja,

baik anak-anak, remaja, ataupun orang

tua. Upaya pencegahan yang dilakukan

adalah dengan menjaga kebersihan kulit,

menggunakan pakaian yang menyerap

keringat dan longgar, atau apabila kulit

berkeringat segera keringkan dengan

tisu atau handuk. Apabila terkena biang keringat maka dapat diobati

dengan memberi bedak atau salep yang dapat mengurangi rasa gatal.

Sekarang kamu sudah mengetahui bagaimana pengaturan yang

terjadi di dalam tubuh kita untuk mengeluarkan zat-zat sisa yang

beracun bagi tubuh. Proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme

ini dibantu oleh organ hati, ginjal, paru-paru, dan kulit. Menjaga

kesehatan organ pada sistem ekskresi sangat penting agar tubuh

tetap dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Oleh karena itu,

pola hidup yang sehat harus mulai kamu terapkan sedini mungkin.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan mengatur

pola makan yang seimbang, banyak minum air putih minimal 2 liter

sehari, olahraga teratur, serta tidak menunda untuk buang air kecil.

Berdasarkan beberapa upaya tersebut, kamu harus tahu mengapa hal

tersebut dapat mencegah terjadinya gangguan pada sistem ekskresi.

Oleh karena itu, coba cari tahu alasannya dengan melakukan kegiatan

berikut.

Ayo, Kita Cari Tahu

Berikut ini adalah beberapa upaya untuk menjaga kesehatan

sistem ekskresi. Berdasarkan pemahamanmu tentang bagaimana

sistem ekskresi bekerja coba berikan alasan logis mengapa beberapa

hal berikut ini dapat menjaga kesehatan organ ekskresi!

Sumber: surabayanews.co.id

Gambar 9.18

Biang Keringat

105

Ilmu Pengetahuan Alam

Tabel 9.2

Upaya Menjaga Sistem Ekskresi

No

Upaya Menjaga Sistem Ekskresi

Alasan

1

Mengatur pola makan yang seimbang

2

Minum air minimal 2 liter per hari

3

Olahraga teratur

4

Tidak menunda buang air kecil

Ayo, Kita Renungkan

Pernahkah kamu melihat timbunan sampah dan asap yang

keluar dari cerobong di pabrik-pabrik atau dari knalpot kendaraan

bermotor? Dari manakah asalnya barang-barang atau zat-zat sisa

tersebut? Sampah atau zat sisa tersebut berasal dari berbagai

kegiatan, baik kegiatan rumah tangga, produksi di pabrik, atau

mesin untuk menghasilkan tenaga agar kendaraan bermotor

dapat bergerak. Lalu bagaimana dengan tubuhmu sendiri, setelah

beraktivitas seharian apakah kamu menghasilkan zat sisa yang harus

dikeluarkan? Tentu saja ada, zat sisa tersebut harus dikeluarkan

karena akan berbahaya jika terus disimpan di dalam tubuh.

Bersyukurlah kepada Tuhan yang telah menciptakan tubuhmu

dengan sempurna, sehingga bahan-bahan yang tidak diperlukan

bagi tubuh dapat dikeluarkan melalui sistem ekskresi. Zat sisa

dari tubuhmu akan dikeluarkan dalam bentuk urine, keringat,

dan gas karbon dioksida. Begitu pentingnya sistem ekskresi bagi

tubuh kita oleh karena itu,apakah kamu sudah berupaya menjaga

kesehatannya? Coba jawablah beberapa pertanyaan berikut ini

dengan memberi centang (

) pada kolom “ya” atau “tidak”!

Tabel 9.3

Pertanyaan/Pernyataan untuk Refleksi

Terkait Sistem Ekskresi Manusia

No

Pertanyaan

Ya

Tidak

1

Apakah kamu berolahraga secara teratur?

2

Apakah kamu menghindari mengonsumsi minuman

kemasan atau minuman bersoda?

106

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 2

No

Pertanyaan

Ya

Tidak

3

Apakah kamu minum air putih minimal 8 gelas

setiap hari?

4

Apakah kamu rajin mandi untuk membersihkan

tubuhmu minimal 2 kali dalam sehari?

5

Apakah kamu segera buang air kecil di kamar mandi

jika kamu merasa ingin buang air kecil?

Coba kamu hitung, berapa total skormu dengan ketentuan:

ƒ

Jawaban “ya” mendapat skor 2 (dua)

ƒ

Jawaban “tidak” mendapat skor 0 (nol)

Bandingkan total skormu dengan kriteria berikut.

ƒ

Skor 0 - 3

: berarti kamu tidak peduli terhadap sistem

ekskresimu.

ƒ

Skor 4 - 6

: berarti kamu kurang peduli terhadap sistem

ekskresimu.

ƒ

Skor 7 - 10

: berarti kamu peduli terhadap sistem ekskresimu.

Untuk

kamu yang tidak peduli dan kurang peduli, sebaiknya

kamu terus berusaha untuk meningkatkan kepedulianmu terhadap

sistem ekskresimu.

107

Ilmu Pengetahuan Alam

Info Tokoh

Al-Zahrawi

Menemukan sebuah pisau

untuk operasi batu ginjal di

dalam kandung kemih, dan

mampu mengurangi angka

kematian yang disebabkan oleh

operasi yang gagal sebelumnya

936-1013 M

Marcello Malpighi

Menemukan struktur

anatomi lapisan kulit.

Namanya digunakan

untuk suatu lapisan pada

kulit, yaitu lapisan

Malpighi

1628-1694 M

1816-1892 M

William Bowman

Menemukan bagaimana mekanisme

penyaringan di ginjal yang menghasilkan

urine dan menemukan struktur ginjal

yang disebut Simpai Bowman

1911 -2009 M

Willem Kolff

Menemukan mesin

dialisis ginjal

1917-1984 M

John P. Merrill

Menemukan prosedur

transplantasi

ginjal dan berhasil

mentransplantasikan

salah satu ginjal dari dua

orang kembar identik

1930-1981 M

Samuel L. Kountz

Berhasil melakukan

transplantasi ginjal

dari dua orang yang

tidak kembar dan

menemukan obat

yang dapat mengatasi

penolakan transplantasi

108

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 2

Rangkuman

1.

Sistem

ekskresi merupakan kemampuan untuk menjaga

keseimbangan tubuh dengan cara membuang bahan-bahan sisa

metabolisme yang dikeluarkan oleh sel.

2.

Organ ekskr

esi pada manusia terdiri atas empat organ, yaitu

ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.

3.

Ginjal merupakan

organ ekskresi yang memiliki peran sangat

penting karena membuang sisa metabolisme dalam jumlah

besar melalui urine. Proses ginjal menghasilkan urine meliputi

3 tahapan utama, yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi.

4.

Kulit

merupakan organ ekskresi yang mengeluarkan bahan yang

hampir sama dengan ginjal, yakni sampah nitrogen berupa urea

dalam bentuk keringat.

5.

Paru-paru

merupakan organ ekskresi yang mengeluarkan sisa

metabolisme berupa CO

2

dan H

2

O.

6.

Hati merupakan organ ekskresi yang memiliki kemampuan

menetralisir racun dan menghasilkan getah

empedu. Hati

memiliki peran dalam mengubah NH

3

(amonia) menjadi urea

yang nantinya akan dibuang melalui kulit dan ginjal.

7.

Gangguan

sistem ekskresi yang sering terjadi pada ginjal, antara

lain nefritis, albuminuria, batu ginjal, hematuria, kanker ginjal,

diabetes insipidus, dan biang keringat.

8.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan

untuk menjaga kesehatan

sistem ekskresi antara lain mengatur pola makan yang seimbang,

banyak minum air putih minimal 2 liter sehari, olahraga teratur,

serta tidak menunda untuk buang air kecil.

109

Ilmu Pengetahuan Alam

Bagan Konsep

Sistem Ekskresi Manusia

Gangguan pada Sistem

Ekskresi Manusia

Struktur dan Fungsi Sistem

Ekskresi Manusia

Upaya Menjaga Sistem

Ekskresi Manusia

Korteks

Medula

Nefron

Ginjal

Kapsula Bowman

Glomerulus

Tubulus Proksimal

Lengkung Henle

Tubulus Kolektivus

Ureter

Kandung Kemih (

Vesica urinaria

)

Filtrasi

Reabsorpsi

Tubulus Distal

Augmentasi

Uretra

Urin

menghasilkan

dihasilkan oleh

terdiri atas dua lapis

terjadi

terjadi

terjadi

Urine Primer

Urine Sekunder

Urine

dihasilkan

dihasilkan

Kulit

Kelenjar

Keringat

menghasilkan

Kelenjar

Minyak

Keringat

Minyak

terdapat

Paru-paru

CO

2

Hati

Asam amino

Uap air

Epidermis

Dermis

Hipodermis

Urea

Eritrosit

Empedu

Nefritis

Albuminuria

Batu Ginjal

Diabetes

Insipidus

Kanker Ginjal

Biang

Keringat

Jerawat

misalnya

dihasilkan

dihasilkan

dihasilkan

terjadi pemecahan

terdiri atas

terdiri atas

terdiri atas

membahas tentang

Hematuria

dihasilkan

masuk ke

Pelvis

110

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 2

Uji Kompetensi

A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1.

Berikut ini yang tidak termasuk alat ekskresi

adalah ....

A.

hati

B.

kulit

C.

ginjal

D.

usus besar

2.

Pernyataan berikut ini yang tidak berhubu

ngan dengan sistem

pengeluaran manusia adalah ....

A.

ginjal menghasilkan urine

B.

kulit men

ghasilkan keringat

C.

pankreas menghasilkan enzim amilase

D.

bagian kulit yang berperan sebagai

alat ekskresi adalah kelenjar

keringat

3.

Perhatik

an gambar di bawah ini!

3

4

2

1

Sumber: Marieb

et al.

2013

Tempat untuk menampung urine sebelum

dikeluarkan dari tubuh

ditunjukkan oleh nomor ....

A.

1

B.

2

C. 3

D. 4

111

Ilmu Pengetahuan Alam

4.

Perhatik

an gambar di bawah ini!

1

2

3

4

Sumber: Reece

et al

. 2012

Bagian yang berperan dalam proses pembentukan urine primer

adalah ....

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

5.

Sisa

penyaringan pada proses filtrasi menghasilkan urine yang

masih mengandung zat yang berguna bagi tubuh. Berikut ini yang

bukan merupakan zat yang terdapat pada urine hasil proses filtrasi

adalah ....

A.

glukosa

B.

asam amino

C.

sel darah

merah

D.

garam-garam mineral

6.

Sisa met

abolisme yang dikeluarkan melalui paru-paru adalah ....

A.

urea dan uap air

B.

garam dapur dan air

C.

asam amino dan amonia

D.

karbon dioksida dan uap air

7.

Za

t berikut yang tidak dihasilkan oleh hati adalah ....

A.

urea

B.

glukosa

112

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 2

C.

bilirubin

D.

getah empedu

8.

Kulit ber

fungsi sebagai alat ekskresi karena ....

A.

melindungi tubuh dar

i kuman

B.

mempuny

ai kelenjar keringat

C.

mempuny

ai ujung saraf reseptor

D.

melindungi tubuh dar

i cahaya matahari

9.

Adanya batu ginjal d

i dalam rongga ginjal dapat menimbulkan ....

A.

nefritis

B.

hematuria

C.

hidronefrosis

D.

diabetes insipidus

10.

Bila kadar

glukosa dalam urine 1,5%, kemungkinan orang tersebut

menderita ....

A.

gagal ginjal

B.

penyakit d

iabetes mellitus

C.

penyakit d

iabetes insipidus

D.

peradangan kandung kemih

B. Jawablah dengan benar pertanyaan berikut!

1.

Sebutkan macam-ma

cam organ yang berperan sebagai alat ekskresi

pada manusia dan zat yang diekskresikan atau yang dikeluarkan!

2.

Pembentukan urine terjadi di dalam ginjal, isilah tabel

di bawah

ini untuk menjelaskan proses pembentukan urine yang terjadi di

dalam ginjal!

Proses

Tempat

Bahan

Hasil

1

2

3

3.

Me

ngapa bila kita berada dalam kondisi yang panas tubuh

mengeluarkan banyak keringat, sangat berbeda ketika kita berada

pada tempat dengan suhu dingin?

4.

Pada suatu pemeriksaan laboratorium,

diuji urine seorang pasien

ternyata ketika diuji dengan menggunakan indikator

Benedict

menunjukkan reaksi warna menjadi merah bata, dan ketika

diuji dengan indikator

Biuret

menunjukkan reaksi warna ungu,

113

Ilmu Pengetahuan Alam

berdasarkan hal tersebut analisislah penyakit yang terjangkit oleh

pasien dan bagian ginjal manakah yang mengalami gangguan?

5.

Sebutkan 3 macam pola hidup

untuk menjaga kesehatan sistem

ekskresi!

Menyelidiki Gangguan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi serta

Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Ekskresi

Ayo, Kita Kerjakan Proyek

ƒ

Permasalahan

Kesehatan

alat-alat ekskresi begitu penting untuk dijaga,

namun ada beberapa gangguan pada alat ekskresi jika kita tidak

dapat menjaganya dengan baik. Seperti yang telah kamu ketahui

ada beberapa gangguan pada alat ekskresi, agar lebih mengetahui

tentang suatu gangguan alat ekskresi lebih mendalam, coba lakukan

wawancara dengan tenaga kesehatan di daerah sekitarmu! Kamu

dapat pergi ke Puskesmas atau dokter yang ada di daerah sekitarmu!

ƒ

Perencanaan

1.

Bekerjalah secara berkelompok dengan 3-4 orang temanmu.

2.

Coba buat

beberapa daftar pertanyaan yang akan kamu tanyakan

saat wawancara dengan tenaga kesehatan di daerah sekitarmu.

Contoh:

a.

Apa

sajakah gangguan atau penyakit pada alat ekskresi yang

pernah dokter identifikasi selama ini?

b.

Sekitar usia berapakah pasien

yang menderita gangguan

pada alat ekskresi (misalnya sakit ginjal, dll yang pernah

diidentifikasi oleh dokter tersebut)?

c.

Apakah penyebab dari gangguan pada alat ekskresi tersebut?

d.

Bagaimana

cara mengobati gangguan atau penyakit tersebut?

e.

Bagaimana upaya

kita menjaga kesehatan agar dapat

mencegah penyakit pada alat ekskresi?

f.

Kamu

dapat menambahkan daftar pertanyaan lainnya yang

kamu anggap perlu dan menanyakan hal lain yang ingin kamu

ketahui lebih lanjut.

114

Kelas VIII SMP/MTs

Semester 2

ƒ

Pelaksanaan

1.

Pergilah

ke Puskesmas terdekat atau dokter praktik yang

dekat dengan daerahmu! Kamu dapat pergi bersama teman

kelompokmu atau dengan didampingi orangtua.

2.

Ketika

melakukan wawancara usahakan agar tidak mengganggu

kesibukan dokter atau tenaga medis yang akan kamu wawancarai.

3.

Bertanyalah dengan sopan dan sesuai

dengan daftar pertanyaan

yang telah kamu susun sebelumnya.

4.

Catatlah hasil wawancaramu,

atau kamu dapat merekam

wawancaramu.

5.

Agar

lebih mudah mengorganisasi jawaban kamu dapat

menggunakan format tabel berikut ini.

Tabel 9.4

Daftar Pertanyaan dan Jawaban pada Saat Wawancara

No

Pertanyaan

Jawaban

1

2

3

4

5

ƒ

Penilaian

1.

Kumpulkan tabel hasil wawancaramu pada gurumu!

2.

Buatlah artikel sederha

na atau poster yang berisi informasi

dari hasil penyelidikanmu dan upaya untuk menjaga kesehatan

sistem ekskresimu!